Apa Itu Water Quality Index? Cara Mudah Memahami 9 Parameter Air
Water Quality Index digunakan untuk menilai kualitas air berdasarkan karakteristik suatu area dan tujuan pemanfaatannya. Untuk itu, terdapat beberapa parameter penting yang umumnya diatur dalam standar lingkungan. Berikut penjelasan ringkasnya.
1. pH (Tingkat Keasaman)
pH menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Umumnya, pH berada di kisaran 6.5–8.5. Namun, pada wilayah yang terdampak hujan asam parah, nilainya dapat turun hingga 4.0 atau lebih rendah.
2. Biochemical Oxygen Demand (BOD)
BOD adalah indikator umum pencemaran air. Nilai ini menunjukkan jumlah oksigen yang diperlukan untuk menguraikan polutan organik. Selain itu, BOD digunakan untuk menilai pencemaran sungai di kota dan untuk mengukur konsentrasi polutan dalam air limbah.
Setelah pengolahan sekunder, air buangan harus memiliki BOD ≤ 20 mg/l.
3. Chemical Oxygen Demand (COD)
COD sering dianggap mirip dengan BOD. Namun, maknanya sedikit berbeda. Parameter ini lebih relevan untuk perairan seperti danau yang menerima suplai oksigen melalui fotosintesis tanaman air. Oleh karena itu, hubungan antara polutan dan konsumsi oksigen berbeda dari BOD. Satuan COD juga mg/l.
4. Suspended Solids (SS)
SS menunjukkan jumlah partikel padat yang melayang di air, baik organik maupun anorganik. Jika kandungan organiknya tinggi, nilai SS biasanya sejalan dengan BOD dan COD. Sebaliknya, jika kadar anorganik lebih tinggi, air tampak keruh.
Untuk meningkatkan kejernihan, metode seperti filtrasi pasir dan sedimentasi dapat digunakan.
5. Dissolved Oxygen (DO)
DO adalah jumlah oksigen yang terlarut dalam air. Apabila DO mencukupi, organisme air dapat hidup dengan baik. Nilai DO lebih tinggi di permukaan air karena kontak langsung dengan udara.
Namun, jika DO mencapai 0 (anaerob) pada bagian dasar, polutan dapat terlepas dari endapan. Untuk mengatasi kondisi ini, aerasi dan pengadukan diperlukan.
6. Total Phosphorus (TP)
TP adalah total fosfor dalam air, baik dalam bentuk organik, terlarut, maupun ion fosfat. Ketika TP melebihi 0.01 mg/l, perairan mendekati kondisi eutrofikasi.
7. Total Nitrogen (TN)
TN adalah total nitrogen dalam berbagai kondisi, termasuk organik, terlarut, dan amonia. Jika TN melebihi 0.1 mg/l, perairan juga mendekati kondisi eutrofikasi.
8. Chlorophyll-a
Chlorophyll-a mengukur jumlah klorofil dalam fitoplankton. Selain itu, nilainya menunjukkan banyaknya fitoplankton sekaligus tingkat aktivitas fotosintesisnya.
9. Total Organic Carbon (TOC)
TOC mengukur jumlah zat organik dalam air. Zat organik dapat beracun, menghabiskan oksigen terlarut, atau menimbulkan bau. Dibandingkan BOD dan COD, pengukuran TOC lebih cepat sehingga cocok digunakan sebagai parameter tingkat pencemaran.
Kesimpulan
Memahami Water Quality Index sangat penting untuk menilai kondisi kualitas air di berbagai lingkungan. Sembilan parameter utama—pH, BOD, COD, SS, DO, TP, TN, Chlorophyll-a, dan TOC—memiliki peran masing-masing dalam menunjukkan tingkat pencemaran, ketersediaan oksigen, kandungan nutrien, serta kondisi ekologi secara keseluruhan. Ketika semua parameter ini dianalisis bersama, kita dapat melihat gambaran yang jelas mengenai kualitas air dan menentukan apakah air tersebut layak untuk ekosistem, kebutuhan sehari-hari, atau pembuangan air limbah.
Dengan memantau parameter-parameter ini, industri maupun pengelola lingkungan dapat mengambil langkah yang diperlukan untuk menjaga, meningkatkan, atau memulihkan kualitas air sesuai standar lingkungan yang berlaku.
